Perilaku-perilaku yang mencerminkan berkompetisi dalam kebaikan adalah sebagai berikut:
1. Bersegera dalam mengerjakan amal saleh dan tidak menunda-nunda.
Salah satu perilaku yang mencerminkan ’berkompetisi dalam kebaikan” adalah bergegas atau bersegera dalam mengerjakan kebaikan. Jika seseorang tidak segera mengerjakan kebaikan, dia akan kehilangan banyak kesempatan untuk meraih rahmat dan pahala dari Allah Swt. Imam Muslim menuturkan sebuah riwayat dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah Saw bersabda:
“Bersegeralah beramal sebelum datang berbagai fitnah laksana potongan-potongan hari yang gelap. (Saat itu) di pagi hari seseorang beriman tapi di sore harinya ia menjadi kafir. Di sore hari seseorang beriman tapi di pagi harinya ia kafir. Ia menjual agamanya dengan harta dunia”. [HR. Muslim dari Abu Hurairah]
Contoh perbuatan sehari-hari yang menunjukkan perilaku ini adalah mengerjakan aktivitas yang wajib dan bermanfaat. Seperti aktrivitas belajar, membantu pekerjaan orangtua di rumah, dan lain-lain, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Berkompetisi dalam kebaikan bisa juga dipraktikkan dengan menunda atau meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak atau kurang bermanfaat.
Misalnya; begadang malam, menonton acara televisi hingga lupa waktu belajar, bermain game on line, menyebarkan gosip dan perbuatan-perbuatan lain yang kurang atau tidak bermanfaat.
2. Belajar dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan kemampuan diri
Dalam melakukan kompetisi, seseorang dituntut untuk memiliki kualitas dan kemampuan diri yang tinggi, agar bisa bersaing dengan orang lain dalam hal kebaikan. Agar kemampuan dan kualitas dirinya meningkat, seseorang harus belajar secara mandiri atau dari orang lain dengan sungguh-sungguh agar kemampuan dan kualitas dirinya meningkat. Nabi Saw mendorong umatnya untuk menjadi umat yang berkualitas.
Sabda Nabi Saw yang artinya: ”Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. [HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah RA].
Sabda Nabi Saw di dalam hadis lain, yang artinya: “Keutamaan orang yang berilmu dibandingkan ahli ibadah yang tidak berilmu, seperti keutamaanku dibandingkan dengan orang yang paling rendah (kualitasnya) di antara kalian (para shahabat).
Kemudian beliau Saw bersabda, “Sesungguhnya Allah Swt, malaikat-malaikat-Nya, dan seluruh penduduk langit dan bumi, hingga semut yang ada di lubangnya dan ikan, sungguh, semua bersalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain”. [HR. Imam Tirmi i, dari Abu Umamah]
Mhn m'f sebagian halaman putih bersih ga ada tulusan...
BalasHapusTp kt ws ngerjakkn Pai kih tp mbuh manjing lan orane mah
BalasHapus